Well, belum jauh-jauh dari Valentine.. Tentunya masih bernuansa cinta, bukan.. Nah di sini saya mencoba memposting segala sesuatu yang berhubungan dengan cinta, tapi lebih dari segi humor yang berisi, tentunya ilmu kimia. Karena setiap saat kita merasakan ada chemistry pada seseorang, maka setiap saat itulah kita merasakan cinta. Walau cukup panjang, tapi lumayan lah untuk sedikit hiburan dan ilmu di sela waktu senggang.
Telah ditemukan ikatan kimia baru, lebih kuat daripada ikatan kovalen, ikatan hidrogen, bahkan ikatan ionik. Kalau atom Laki-laki (anggap aja atom Lk) dengan Wanita (anggap aja atom Wn) sudah berikatan kimia cinta, walaupun jarak antar atomnya berjauhan bahkan ratusan kilometer lintas kota lintas benua, ikatannya tetap terasa dan sulit dipisahkan antar keduanya. Hal ini tidak bisa dijelaskan oleh hukum mekanika Newton bahkan mekanika kuantum sekalipun. Menurut hukum gaya elektrostastik besarnya gaya tarik antar partikel berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antar partikel. Tetapi pada ikatan kimia cinta, jarak partikel tidak mempengaruhi besarnya gaya tarik antar partikel.
Atom Lk kerap kali mengirimkan foton dengan panjang gelombang tertentu, sehingga atom Wn tergetar dan tereksitasi dari keadaan normalnya. Ketika berdekatan dengan atom Wn, inti atom Lk berdegub kencang serasa ingin meluruh dan gemetaran sehingga membebaskan sejumlah radiasi sinar gamma. Padahal atom Wn hanya melintas sesaat.
Pada situasi dan kondisi tertentu diperlukan suatu katalis sebagai mak comblang untuk menyatukan atom Lk dan Wn yang malu-malu. Kalau atom Wn sudah resmi menerima atom Lk sebagai calon pasangan untuk membentuk sebuah molekul rumah tangga, berarti tinggal satu tahap mekanisme reaksi lagi agar reaksi selesai.
Tahap selanjutnya adalah proses yang yang sangat menentukan laju reaksi. Keluarga isotop atom Lk akan bersama-sama menuju kediaman keluarga isotop atom Wn. Setelah proses serah terima elektron sebagai maskawin selesai dan penyatuan keduanya oleh secara resmi oleh partikel romo atau partikel penghulu. Maka, Lk dan Wn sudah berikatan kimia cinta. Keduanya akan berikatan selamanya sampai akhir hayat, ketika waktu paruh mereka berdua telah mencapai limit tak hingga.
Akan tetapi, sebelum habis meluruh, keduanya akan membentuk kompleks teraktivasi, sehingga tercipta sebuah partikel baru yaitu, Lk junior dan Wn junior. Mekanisme pembentukan ikatan cinta ini belaku untuk setiap isotop Lk dan Wn lainnya, sehingga selalu ada keberlangsungan generasi.
Kali ini akan dijelaskan mengenai mekanisme reaksinya, karena pada thread sebelumnya kayanya reaksi pembentukan senyawa Lk-Wn tidak sesederhana penjelasan itu, karena pada kenyataannya jarak (bahkan ketika tidak ada jarak sekalipun) banyak hal yang dapat mempengeruhi pada kekuatan ikatan pada molekul Lk-Wn. terutama jika ada interferensi dari ion Lk atau ion Wn lain yang memiliki spektrum energi atraktif yang lebih tinggi dan foton (bermuatan materi) yang lebih banyak.
Bahkan untuk molekul Lk-Wn yang sudah terbentuk dengan stabil dan telah menghasilkan derivat dan memiliki waktu paruh yang lama pun masih bisa dipengaruhi oleh interferensi tersebut.
Sehingga bukan tidak mungkin atom Lk yang pada keadaan normal bervalensi satu akan menggunakan valensi di atasnya untuk mengikat dua atau lebih atom Wnmembentuk senyawa poligami yang merupakan hasil dari proses nyandungisasi, yaitu Lk(Wn)2, Lk(Wn)3 dst, senyawa kompleks LkWn atau polimer LkWn dengan kompleksitas permasalahannya.
Atau secara empiris dapat ditulis dengan Lk(Wn)x, dimana x merupakan bilangan bulat antara 1 sampai dengan tak terhingga. hal ini sangat memungkinkan terjadi, karena dibeberapa institusi hukum pp-10 sudah tidak dipakai lagi karena sudah dianggap tidak relevan.
Meskipun x tidak terhingga, valensi atom Lk yang banyak ditemukan adalah 1 atau 2. di alam, pada keadaan normal sukar sekali menemukan atom Lk yang bervalensi 3, 4 atau diatasnya. tetapi menurut jurnal jawa pos, di sragen-solo telah ditemukan atom Lk yang bervalensi 12 dalam bentuk senyawa Lk(Wn)12. setelah diamati oleh para ahli ternyata atom Lk trsebut pada spektrumnya jika diamati panjang gelombangnya memang memiliki lamda diatas 900 A° (mendekati infra merah, sehingga memiliki energi tinggi), dan jika diamati muatannya ternyata memiliki foton (materi) yang banyak juga.
Pada keadaan STP (ideal) reaksi normal antara atom Lk dan atom Wn adalah sbb:
Lk + Wn -> Lk-Wn
Lk-Wn -> Lk(Jr) dan/atau Wn(Jr)
tapi berdasarkan tingkatan energi ikatan, jika kita asumsikan ikatan antara atom Lk dan atom Wn pada pembentukan molekul LkWn adalah ikatan sigma yang terbentuk dari proses meritisasi, kemudian ikatan pi adalah ikatan siri, dan ikatan n adalah ikatan sephia, dimana ikatan pi dan ikatan n terbentuk dari proses selingkuhisasi, maka hasil reaksi antara atom Lk dan atom Wn dengan interferensi dari ion Lk+, ion Wn- dan radikal bebas Lk° atau Wn° kemungkinan akan menghasilkan senyawa anomali, yaitu :
Lk + Wn + interferensi ion Wn- -> Lk(Wn)x
atau
Lk + Wn + interferensi ion Lk+ -> (Lk)yWn
Lk + Wn + interferensi ion Lk+ -> (Lk)yWn
atau
Lk + Wn + interferensi ion Lk+ dan Wn- -> (Lk)y(Wn)x
Lk + Wn + interferensi ion Lk+ dan Wn- -> (Lk)y(Wn)x
atau
Lk + Wn + interferensi ion Lk+ dan Wn- -> [(Lk)y(Wn)x]z
Lk + Wn + interferensi ion Lk+ dan Wn- -> [(Lk)y(Wn)x]z
atau
Lk + Wn + dengan/tanpa interferensi ion Lk+ dan Wn- -> Lk° + Wn°
Lk + Wn + dengan/tanpa interferensi ion Lk+ dan Wn- -> Lk° + Wn°
atau
Lk + Wn + dengan/tanpa interferensi ion Lk+ dan Wn- -> (Lk)2 + (Wn)2 ==> ini yang bahaya…
Lk + Wn + dengan/tanpa interferensi ion Lk+ dan Wn- -> (Lk)2 + (Wn)2 ==> ini yang bahaya…
keterangan :
x = valensi atom Lk
y = valensi atom Wn
z = jumlah “mer” dari polimer LkWn
(dimana x, y, z adalah bilangan bulat random)
Lk° dan Wn° = radikal atom jomblo
LkWn = senyawa monogami
Lk(Wn)x = senyawa poligami
(Lk)yWn = senyawa poliandri
(Lk)y(Wn)x = senyawa kompleks LkWn
[(Lk)y(Wn)x]z = senyawa polimer LkWn
nyandung = memiliki pasangan lebih dari satu, bisa poligami atau poliandri
Tahapan/mekanisme reaksinya adalah sbb:
1. REAKSI NORMAL
a. eksitasi
atom Lk dan atom Wn sejalan dengan waktu paruhnya (biasanya 17 - 40 tahun) akan melepaskan satu elektron dari pasangan elektronnya menjadi tereksitasi dari ground-state ke excited state sehingga keduanya akan mengalami exciting membentuk ion Lk+ dan ion Wn-
atom Lk dan atom Wn sejalan dengan waktu paruhnya (biasanya 17 - 40 tahun) akan melepaskan satu elektron dari pasangan elektronnya menjadi tereksitasi dari ground-state ke excited state sehingga keduanya akan mengalami exciting membentuk ion Lk+ dan ion Wn-
Lk = Lk+
Wn = Wn-
b. interaksi
ion Lk+ dan ion Wn- yang sedang exciting akan saling mendekati dan membentuk senyawa dengan ikatan sigma LkWn melalui proses meritisasi dengan/tanpa katalis comblang.
ion Lk+ dan ion Wn- yang sedang exciting akan saling mendekati dan membentuk senyawa dengan ikatan sigma LkWn melalui proses meritisasi dengan/tanpa katalis comblang.
Lk+ + Wn- -> LkWn
c. derivatisasi
susah jelasin teknisnya, pokoknya reaksinya akan menghasilkan atom Lk junior dan/atau Wn junior yang masih labil.
susah jelasin teknisnya, pokoknya reaksinya akan menghasilkan atom Lk junior dan/atau Wn junior yang masih labil.
LkWn -> Lk(Jr) dan/atau Wn(Jr)
d. siklisasi
atom Lk(Jr) dan Wn(Jr) yang masih labil pada waktu paruh 17 akan matang dan mengalami eksitasi sehingga reaksi berulang membentuk siklus reaksi looping dari reaksi tahap 1 sampai tahap 4.
atom Lk(Jr) dan Wn(Jr) yang masih labil pada waktu paruh 17 akan matang dan mengalami eksitasi sehingga reaksi berulang membentuk siklus reaksi looping dari reaksi tahap 1 sampai tahap 4.
Lk(Jr) -> Lk
Wn(Jr) -> Wn
2. Reaksi Anomali
a. centilisasi
ion Lk+ atau Wn- yang belum juga bereaksi mengalami over-exciting karena kelamaan tereksitasi sehingga mengalami centilisasi, yaitu tereksitasi dari keadaan excited-state ke centil-state.
ion Lk+ atau Wn- yang belum juga bereaksi mengalami over-exciting karena kelamaan tereksitasi sehingga mengalami centilisasi, yaitu tereksitasi dari keadaan excited-state ke centil-state.
Lk+ -> Lk*
Wn- -> Wn*
b. interferensi
molekul LkWn yang sudah terbentuk disadari atau tidak, diakui atau tidak dan disengaja atau tidak, akan mengalami interferensi dari ion Lk* atau ion Wn* yang over-exciting:
molekul LkWn yang sudah terbentuk disadari atau tidak, diakui atau tidak dan disengaja atau tidak, akan mengalami interferensi dari ion Lk* atau ion Wn* yang over-exciting:
b. 1. proses pembentukan senyawa poligami
atom Lk pada molekul LkWn akan menyisihkan/mengalihkan (bukan melepasan) foton atau mencari foton tambahan. jika tidak kuat atom Lk akan mengalami kelebihan foton bebas atau lone-pair foton (emang ada?) sehingga mengalami proses centilisasi membentuk LkWn tercentilkan.
LkWn + foton -> *LkWn
molekul LkWn tercentilkan bereaksi dengan ion Wn over-exciting membentuk senyawa Lk(Wn)2 dengan bentuk ikatan sigma-sigma atau sigma-pi atau sigma-n. reaksi 5.1 ini akan looping sampai membentuk senyawa Lk(Wn)x, dimana x bilangan bulat dan tak terhingga.
b. 2. proses pembentukan senyawa poliandri
atom Wn pada molekul LkWn melepaskan emisi centil berlebihan. jika tidak kuat atom Wn akan mengalami kelebihan elektron bebas atau lone-pair electron sehingga mengalami proses centilisasi membentuk LkWn tercentilkan.
LkWn -> LkWn*
molekul LkWn tercentilkan bereaksi dengan ion Lk* over-exciting membentuk senyawa (Lk)2Wn dengan bentuk ikatan sigma-n. reaksi 5.2 ini akan looping sampai membentuk senyawa (Lk)yWn, dimana y bilangan bulat dan tak terhingga.
3. Polimerisasi
proses polimerisasi adalah proses gabungan antara proses poligami dan proses poliandri. reaksi dapat berjalan secara paralel maupun seri. reaksi terjadi antara sesama LkWn tercentilkan, dimana Lk tercentilkan akan berikatan n dengan Wn tercentilkan membentuk polimer [(Lk)y(Wn)x]z.
proses polimerisasi adalah proses gabungan antara proses poligami dan proses poliandri. reaksi dapat berjalan secara paralel maupun seri. reaksi terjadi antara sesama LkWn tercentilkan, dimana Lk tercentilkan akan berikatan n dengan Wn tercentilkan membentuk polimer [(Lk)y(Wn)x]z.
*LkWn* + *LkWn* + *LkWn* dst -> *Lk-Wn-Lk-Wn-Lk-Wn* dst
4. Teu-puguhisasi
belum ada teori mendukung yang bisa menjelaskan kenapa proses teu-puguhisasi ini bisa berlangsung. karena ion Lk+ dan Wn- tidak membentuk senyawa hetero atom LkWn, tetapi membentuk senyawa homo atom.
belum ada teori mendukung yang bisa menjelaskan kenapa proses teu-puguhisasi ini bisa berlangsung. karena ion Lk+ dan Wn- tidak membentuk senyawa hetero atom LkWn, tetapi membentuk senyawa homo atom.
2Lk+ + 2Wn- -> (Lk)2 + (Wn)2
Konklusi :
1. Jika waktu paruh dan foton sudah cukup sebaiknya cepat merit.
2. atom Lk dan Wn pada molekul LkWn harus selalu berada dalam kondisi proses percayaisasi.
No comments:
Post a Comment